Senin, 13 Oktober 2014

TYPES OF TRANSLATION

Assignment 2

Name : Dwi Putri Setyani
SRN    : 2201412029
Class  : English-Indonesian Translation 401



TYPES OF TRANSLATION
JENIS-JENIS TERJEMAHAN

According to Larson (1984: 15)  
Translation is classified into two main types, namely form-based translation and meaning-based translation.
  • Forms-based translation attempts to follow the form of the source language (SL) and it is known as literal translation. 
  • Meaning-based translation makes every effort to communicate the meaning of the SL text in the natural forms of the receptor language. Such translation is called idiomatic translation.

Menurut Larson (1984: 15)
·      Terjemahan dibedakan menjadi dua jenis, yaitu terjemahan berbasis bentuk (bahasa) dan terjemahan berbasis makna.
  •     Terjemahan berbasis bentuk (bahasa) berupaya mengikuti bentuk bahasa sumber dan jenis terjemahan ini dikenal sebagai terjemahan harfiah. 
  •      Terjemahan berbasis makna berusaha untuk menyampaikan bentuk alamiah makna teks bahasa sumber  ke dalam bahasa penerima. Terjemahan seperti ini disebut dengan terjemahan idiomatik.

According to Catford (1978: 21)
Based on the extent, the types of translation are:
1.      Full translation, it is a type of translation in which the entire SL text is reproduced by the TL text materials.
2.      Partial translation, there are only some parts of the SL text to be translated into the TL text.

Menurut Catford (1978: 21)
            Berdasarkan rentangnya, jenis-jenis terjemahan dibedakan menjadi :
1.      Terjemahan utuh, merupakan jenis terjemahan yang mana seluruh teks bahasa sumber di produksi ulang ke dalam teks bahasa sasaran.
2.      Terjemahan sebagian, hanyalah menerjemahkan sebagian teks bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran.

In terms of level, the types of translation are:
1.      Total translation, the TL material replaces all levels of the SL text.
2.      Restricted translation, it is the replacement of SL textual material with equivalent TL
material at only one level; whether at the phonological level, graphological level, or at the level of grammar and lexis.

Berdasarkan tingkatnya, jenis-jenis terjemahan dibedakan menjadi :
1.      Terjemahan menyeluruh, bahan bahasa sasaran menggantikan semua tingkat teks bahasa sumber.
2.      Terjemahan terbatas, merupakan penggantian materi tekstual bahasa sumber dengan bahasa sasaran yang sepadan hanya pada satu tingkat saja; baik di tingkat fonologis, grafologi (penulisan), atau pada tingkat grammatikal (tata bahasa) dan leksikal.

In terms of rank, translation is divided into:
1.      Rank-bound translation, it means that the selection of TL text equivalent is limited at only one rank, such as word-for-word equivalence, morpheme-for-morpheme equivalence, etc.
2.      Unbounded translation, it can move   freely up and down the rank-scale.

Berdasarkan peringkatnya, terjemahan dibagi menjadi :
1.      Terjemahan terikat, terjemahan ini berarti pemilihan kesepadanan teks bahasa sasaran terbatas hanya satu tataran, seperti dalam padanan kata ke kata, morfim per morfim, dll.
2.      Terjemahan tidak terikat, terjemahan ini dapat berubah-ubah,  naik turun di skala tataran.

According to Brislin in Choliludin (2007: 26-30)
         Based on the purposes of translation:
1) Pragmatic translation: it refers to the translation of a message with an interest in accuracy of the information that was meant to be conveyed in the SL form and it is not conveyed with other aspects of the original language version. Example: the translation of the information about repairing a machine.

2) Aesthetic-poetic translation: it refers to translation in which the translator takes into account the affect, emotion, and feeling of an original version, the aesthetic form used by the original author, as well as any information in the message. Example: the translation of sonnet, rhyme, heroic couplet, dramatic dialogue, and novel.

3) Ethnographic translation: its purpose is to explicate the cultural context of the SL and TL versions. Translators have to be sensitive to the way words are used and must know how the word fits into cultures. Example: the use of the word ‘yes’ versus ‘yeah’ in America.

4) Linguistic translation: is concerned with equivalent meanings of the constituent  morphemes of the SL and grammatical form. Example: language in a computer program and translation machine.

Menurut Brislin in Choliludin (2007: 26-30)
Berdasarkan tujuan terjemahan :
1.      Terjemahan Pragmatik
Terjemahan pragmatik merupakan terjemahan pesan yang akurat terhadap informasi yang diungkapkan dalam bentuk bahasa sumber dan tidak meliputi aspek lain dari bahasa aslinya. Contoh : terjemahan tentang informasi perbaikan mesin.
2.      Terjemahan Aestetik puitis
Merupakan jenis terjemahan dimana penerjemahnya melibatkan hasrat, emosi dan perasaan sesuai versi aslinya , bentuk terjemahan aestetik dan informasi dalam pesan juga digunakan oleh penulis aslinya. Contoh : terjemahan sonnet, sajak, dialog drama, dan novel.
3.      Terjemahan Etnografis
Terjemahan ini bertujuan untuk menjelaskan konteks budaya bahasa sumber dan bahasa sasaran. Penerjemah harus peka terhadap cara kata digunakan dan ia juga harus tahu bagaimana kata-kata tersebut sesuai dengan budayanya. Contoh : penggunaan kata ‘yes’ dengan ‘yeah’ di Amerika.
4.      Terjemahan Linguistik
Terjemahan ini mengacu pada padanan makna pada komponen morphem bahasa sumber dan bentuk gramatikalnya, contoh: bahasa dalam program komputer dan mesin penerjemahan.

According to Jacobson in Leonardi (2000)
    1) Intralingual translation (monolingual translation), 2) interlingual translation (bilingual or multilingual translation), and 3) intersemiotic translation (verbal sign into non-verbal sign).
         Intralingual translation refers to a translation in which verbal signs are interpreted by means of other signs of the same language. It happens within the same language (monolingual)
         Interlingual translation is the one which refers to different languages whether it is bilingual or multilingual.
         Intersemiotic translation refers to an interpretation of verbal signs by means of other signs of non-verbal sign systems.

Menurut Jacobson in Leonardi (2000)
         1) Terjemahan intralingual (terjemahan satu bahasa), 2) Terjemahan Interlingual (Terjemahan dua bahasa atau banyak bahasa), dan 3) Terjemahan intersemiotic (tanda verbal sign menjadi tanda non-verbal).
         Terjemahan Intralingual merupakan terjemahan yang tanda-tanda verbalnya ditafsirkan dengan  cara tanda-tanda lain dari bahasa yang sama. Hal ini terjadi pada bahasa yang sama (satu bahasa).
         Terjemahan Interlingual  merupakan terjemahan yang mengacu pada bahasa yang berbeda baik itu dua bahasa atau banyak bahasa.
         Terjemahan Intersemiotic  merupakan sebuah penafsiran tanda-tanda verbal yang melalui tanda-tanda lain sistem non-verbal.

3 komentar:

  1. yg according to Newmark nya ga ada ya?? hehe

    BalasHapus
  2. skripsiku ttg ini sulit ahhhhhhwwwwwww... mau ganti judul udah gk boleh mampus gw... temen2 gw dah nau lulus

    BalasHapus
  3. Aduhh baru semester 5 udah pusing aja nihh

    BalasHapus