Name : Dwi Putri
Setyani
SRN : 2201412029Class : English-Indonesian Translation 401
TYPES OF TRANSLATION
JENIS-JENIS TERJEMAHAN
According to Larson (1984: 15)
Translation is classified into two main types, namely form-based translation and meaning-based translation.
Translation is classified into two main types, namely form-based translation and meaning-based translation.
- Forms-based translation attempts to follow the form of the source language (SL) and it is known as literal translation.
- Meaning-based translation makes every effort to communicate the meaning of the SL text in the natural forms of the receptor language. Such translation is called idiomatic translation.
Menurut Larson (1984: 15)
· Terjemahan
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu terjemahan berbasis bentuk (bahasa) dan
terjemahan berbasis makna.
- Terjemahan berbasis bentuk (bahasa) berupaya mengikuti bentuk bahasa sumber dan jenis terjemahan ini dikenal sebagai terjemahan harfiah.
- Terjemahan berbasis makna berusaha untuk menyampaikan bentuk alamiah makna teks bahasa sumber ke dalam bahasa penerima. Terjemahan seperti ini disebut dengan terjemahan idiomatik.
According to Catford (1978:
21)
Based on the extent,
the types of translation are:
1.
Full translation, it is a type of
translation in which the entire SL text is reproduced by the TL text materials.
2.
Partial translation, there are only some parts
of the SL text to be translated into the TL text.
Menurut Catford (1978: 21)
Berdasarkan
rentangnya, jenis-jenis
terjemahan dibedakan menjadi :
1. Terjemahan
utuh, merupakan jenis terjemahan yang mana seluruh teks
bahasa sumber di produksi ulang ke dalam teks bahasa sasaran.
2. Terjemahan
sebagian, hanyalah menerjemahkan
sebagian teks bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran.
In
terms of level, the types of translation are:
1. Total translation, the TL material replaces all levels of the SL text.
2. Restricted translation, it is the replacement of SL textual material with equivalent
TL
material at only one level;
whether at the phonological level, graphological level, or at the level of grammar
and lexis.
Berdasarkan tingkatnya,
jenis-jenis terjemahan dibedakan menjadi :
1.
Terjemahan menyeluruh, bahan bahasa sasaran menggantikan semua tingkat
teks bahasa sumber.
2.
Terjemahan terbatas, merupakan penggantian materi tekstual bahasa
sumber dengan bahasa sasaran yang sepadan hanya pada satu tingkat saja; baik di
tingkat fonologis, grafologi (penulisan), atau pada tingkat grammatikal (tata
bahasa) dan leksikal.
In
terms of rank, translation is divided into:
1.
Rank-bound translation, it means that the selection
of TL text equivalent is limited at only one rank, such as word-for-word equivalence, morpheme-for-morpheme equivalence, etc.
2.
Unbounded translation, it can move freely up and down the rank-scale.
Berdasarkan peringkatnya, terjemahan dibagi menjadi
:
1.
Terjemahan
terikat, terjemahan ini berarti pemilihan kesepadanan teks bahasa sasaran
terbatas hanya satu tataran, seperti dalam padanan kata ke kata, morfim per
morfim, dll.
2.
Terjemahan
tidak terikat, terjemahan ini dapat berubah-ubah, naik turun di skala tataran.
According to Brislin in
Choliludin (2007: 26-30)
•
Based on the purposes of translation:
1) Pragmatic
translation: it refers to the translation of a message with an interest
in accuracy of the information that was meant to be conveyed in the SL form and it is not conveyed with other aspects of
the original language version. Example:
the translation of the information about repairing a machine.
2) Aesthetic-poetic
translation: it refers to translation in which the translator takes
into account the affect, emotion, and feeling of an original version, the
aesthetic form used by the original author, as well as any information in the
message. Example: the translation of sonnet, rhyme, heroic couplet, dramatic
dialogue, and novel.
3) Ethnographic
translation: its purpose is to explicate the cultural context of the SL
and TL versions. Translators have to be sensitive to the way words are used and
must know how the word fits into cultures. Example: the use of the word ‘yes’
versus ‘yeah’ in America.
4) Linguistic translation: is concerned with equivalent meanings of the constituent morphemes of the SL and grammatical form. Example: language in a computer program and translation machine.
Menurut Brislin in Choliludin (2007: 26-30)
Berdasarkan tujuan
terjemahan :
1.
Terjemahan
Pragmatik
Terjemahan
pragmatik merupakan terjemahan pesan yang akurat terhadap informasi yang
diungkapkan dalam bentuk bahasa sumber dan tidak meliputi aspek lain dari
bahasa aslinya. Contoh : terjemahan tentang informasi perbaikan mesin.
2. Terjemahan Aestetik puitis
Merupakan
jenis terjemahan dimana penerjemahnya melibatkan hasrat, emosi dan perasaan
sesuai versi aslinya , bentuk terjemahan aestetik dan informasi dalam pesan
juga digunakan oleh penulis aslinya. Contoh : terjemahan sonnet, sajak, dialog
drama, dan novel.
3. Terjemahan Etnografis
Terjemahan
ini bertujuan untuk menjelaskan konteks budaya bahasa sumber dan bahasa
sasaran. Penerjemah harus peka terhadap cara kata digunakan dan ia juga harus
tahu bagaimana kata-kata tersebut sesuai dengan budayanya. Contoh : penggunaan
kata ‘yes’ dengan ‘yeah’ di Amerika.
4.
Terjemahan
Linguistik
Terjemahan
ini mengacu pada padanan makna pada komponen morphem bahasa sumber dan bentuk
gramatikalnya, contoh: bahasa dalam program komputer dan mesin penerjemahan.
According to Jacobson in Leonardi (2000)
• 1) Intralingual translation (monolingual
translation), 2) interlingual translation (bilingual or multilingual
translation), and 3) intersemiotic translation (verbal sign into non-verbal
sign).
•
Intralingual
translation refers to a translation in which verbal signs are interpreted by means
of other signs of the same language. It happens within the same language
(monolingual)
•
Interlingual
translation is the one which refers to different languages whether it is bilingual or
multilingual.
•
Intersemiotic
translation refers to an interpretation of verbal signs by means of other signs of
non-verbal sign systems.
Menurut
Jacobson in
Leonardi (2000)
•
1) Terjemahan
intralingual
(terjemahan satu bahasa), 2) Terjemahan Interlingual (Terjemahan dua bahasa atau banyak bahasa), dan 3)
Terjemahan intersemiotic (tanda verbal sign menjadi tanda non-verbal).
•
Terjemahan Intralingual merupakan terjemahan yang tanda-tanda verbalnya ditafsirkan dengan cara tanda-tanda lain dari
bahasa yang sama. Hal ini terjadi pada
bahasa yang sama (satu bahasa).
•
Terjemahan Interlingual merupakan terjemahan yang mengacu pada bahasa
yang berbeda baik itu dua
bahasa atau banyak bahasa.
•
Terjemahan Intersemiotic merupakan sebuah penafsiran tanda-tanda
verbal yang melalui tanda-tanda lain sistem non-verbal.
yg according to Newmark nya ga ada ya?? hehe
BalasHapusskripsiku ttg ini sulit ahhhhhhwwwwwww... mau ganti judul udah gk boleh mampus gw... temen2 gw dah nau lulus
BalasHapusAduhh baru semester 5 udah pusing aja nihh
BalasHapus